Allianz Indonesia Lewati Tantangan Tahun 2023 Terapkan Strategi Dinamis untuk Pertahankan Kinerja Dana Kelolaan 

Di tengah berbagai dinamika ketidakpastian global, Allianz Indonesia senantiasa menyediakan solusi proteksi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, dan selalu menjaga kepercayaan nasabah dengan terus menerapkan tata kelola yang baik dan evaluasi berkala dalam mengelola asset. 

1 April 2024 | Allianz Indonesia

Jakarta, 1 April 2024 – Tahun 2023 diawali oleh sejumlah optimisme pada kondisi ekonomi. Mulai dari harapan pemulihan ekonomi Tiongkok dengan berakhirnya kebijakan "Zero-Covid Policy", meredanya tekanan geopolitik Rusia - Ukraina, hingga kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang tidak seagresif tahun 2022 karena perjuangan AS melawan inflasi yang mulai membuahkan hasil.

Namun seiring dengan berjalannya tahun 2023, berbagai tantangan muncul dalam pertumbuhan ekonomi global, seperti ketidakpastian atas meningkatnya suku bunga bank sentral AS setiap bulannya sejak Januari 2023 sebagai akibat dari inflasi AS yang belum sesuai target Bank Sentral, masih ketatnya pasar tenaga kerja terutama di AS, risiko resesi, gangguan rantai pasokan, hingga bertambahnya tensi geopolitik di Timur Tengah yang berdampak pada volatilitas harga minyak dunia.

Begitu juga ekonomi Indonesia turut terdampak berbagai dinamika ketidakpastian global. Salah satunya adalah termoderasinya harga komoditas global yang berdampak pada pendapatan negara Indonesia, meningkatnya yield obligasi US Treasury dan suku bunga AS yang mengakibatkan menguatnya indeks Dolar. Untuk mengurangi pelemahan nilai tukar Rupiah, pada 1 Agustus 2023, pemerintah Indonesia menerbitkan PP No 36 Tahun 2023 yang mewajibkan dana/devisa yang dihasilkan berupa DHE harus dimasukkan dan ditempatkan ke dalam Sistem Keuangan Indonesia (SKI).

Walaupun sudah menerbitkan berbagai instrumen untuk menahan pelemahan nilai tukar Rupiah, Bank Indonesia (BI) tetap harus menaikkan suku bunga sebesar 25 bps yang membuat BI Rate menjadi 6,00% pada Oktober 2023. Pada 21 Nov 2023, BI juga menerbitkan Surat Berharga Bank Indonesia dalam Valuta Asing (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) sebagai instrumen baru untuk operasi moneter valas. Dengan beberapa upaya tersebut, BI mampu menjaga nilai tukar Rupiah hingga bisa terapresiasi hingga akhir tahun 2023 sebesar +1.21% dibandingkan akhir tahun 2022.

Secara keseluruhan, di tahun 2023 ekonomi Indonesia masih cukup tangguh dan mencatatkan kinerja yang positif dengan pertumbuhan 5,04% year-on-year (lebih tinggi daripada pertumbuhan kuartal III 2023 sebesar 4.94% YoY). Daya beli membaik pada beberapa kalangan masyarakat, dan kontribusi terbesar pertumbuhan tetap datang dari konsumsi masyarakat. Tahun 2023 merupakan tahun persiapan perhelatan politik lima tahunan yaitu Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak Tahun 2024 yang secara historis, diikuti dengan meningkatnya uang beredar yang mampu memberikan dampak terhadap meningkatnya konsumsi masyarakat. Namun, hingga akhir 2023 pengeluaran terkait pemilu masih belum terlihat signifikan, sehingga diekspektasikan perputaran dana pemilu baru akan terealisasikan pada awal tahun 2024.

Meskipun berbagai dinamika global terjadi sepanjang 2023, namun pasar modal Indonesia masih mampu menutup tahun 2023 dengan kinerja yang positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja sebesar +6,02% YoY di level 7.272,80. Walaupun kinerja positif menuju akhir tahun 2023 tersebut dikontribusikan oleh beberapa emiten seperti BREN, AMMN, CUAN, TPIA, PANI dan BRPT yang pergerakannya cukup anomali sepanjang 2023. Dengan perekonomian Indonesia yang dinilai tetap solid, inflasi yang konsisten berada di kisaran target BI, serta likuiditas perbankan yang cukup tinggi membuat dukungan dari bank dalam negeri terhadap pasar obligasi pun terjaga. Sehingga, pasar obligasi cenderung lebih diminati dibandingkan aset yang lebih berisiko seperti saham dan mampu mendorong kinerja pasar obligasi mengungguli kinerja pasar saham dengan kinerja Indeks IBPA Indonesia Government Bond Total Return yang tumbuh positif 8.73% secara tahunan.

“Allianz Indonesia mencatatkan total dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) sebesar Rp38,7 triliun (termasuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan/DPLK Allianz), berdasarkan pada Laporan Keuangan perusahaan tahun 2023 (unaudited). Pada tahun 2023, Allianz Indonesia mengelola aset di 49 jenis fund. Tiga fund berdasarkan dana kelolaan tertinggi sepanjang 2023, adalah Smartlink Equity Fund dengan dana kelolaan Rp8,3 triliun, Smartlink Fixed Income Fund dengan dana kelolaan Rp1,8 triliun dan Smartlink Balanced Fund dengan dana kelolaan sebesar Rp1,6 triliun,” papar Ni Made Daryanti, Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia.

Foto acara

Outlook 2024 – Tantangan dan Peluang Ekonomi Global dan Domestik

Melanjutkan optimisme yang tertahan pada 2023, Allianz Indonesia masih melihat peluang kondisi ekonomi global untuk membaik pada tahun 2024. Terutama dengan mulai menurunnya angka inflasi global dan mendinginnya pasar tenaga kerja AS yang sesuai dengan arah target The Fed. Dengan data AS yang lebih kondusif diperkirakan tidak adanya lagi kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed. Selain itu, 2024 pun akan menjadi tahun berbalik arahnya kebijakan The Fed dengan proyeksi penurunan yang diekspektasikan akan terjadi di semester-II 2024. Perubahan kebijakan moneter The Fed dapat berpengaruh pada kebijakan moneter negara lainnya. Dengan begitu, diproyeksikan memasuki semester-II 2024, dinamika ekonomi global akan cenderung membaik.

Ekonomi Indonesia sebagian besar masih akan ditopang oleh konsumsi domestik, dengan berkurangnya tekanan inflasi pada semester-II 2024 dapat memberikan dorongan terhadap daya beli masyarakat. Ditambah dengan adanya pelaksanaan Pemilu serentak (pilpres, parlemen, dan pilkada) yang tentunya akan menambah perputaran uang dalam belanja konsumsi masyarakat akan menjadi salah satu mesin pendorong perekonomian di tahun 2024. Selain itu, aliran dana asing yang prospektif menuju rantai pasok baterai kendaraan listrik, pengurangan ketergantungan impor minyak akan turut menjadi pendorong prospek kondisi ekonomi tahun 2024 untuk dapat tumbuh lebih baik.

“Di tengah tantangan pasar domestik dan global, kami mengelola fund dengan menempatkan instrumen investasi sesuai mandat strategi investasi dari masing-masing fund. Fund manager Allianz selalu memonitor secara aktif kondisi pasar, dengan memperhatikan kondisi makro dan mikro ekonomi, pasar modal, serta risiko-risiko yang ada. Dengan menerapkan strategi yang dinamis, kami melakukan perubahan alokasi jika diperlukan,” kata Made.

Pada fund dengan underlying Equity, Allianz Indonesia mengambil strategi taktis dan selektif. Allianz Indonesia memperhitungkan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun yang terdiri dari dua bagian dengan semester kedua tahun 2024 yang lebih optimis dengan hilangnya ketidakpastian pemilu, belanja pemerintah yang lebih tinggi pasca pemilu diperkirakan akan mendukung belanja konsumen dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Pertumbuhan pendapatan perusahaan secara agregat diperkirakan akan tumbuh pada tingkat satu digit lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar satu digit pada tahun 2023.

Made menjelaskan bahwa, ”Allianz Indonesia tetap konstruktif pada sektor ekonomi baru serta sektor-sektor terkait rantai nilai energi hijau dalam jangka menengah dan panjang. Preferensi perusahaan pada saham yang memiliki kekuatan harga, neraca yang efisien, dan tata kelola perusahaan yang baik tidak berubah dalam kondisi apa pun,”

Sedangkan pada fund dengan underlying Fixed Income, strategi Allianz Indonesia saat ini adalah masih mempertahankan porsi obligasi yang tinggi dengan durasi di atas tolak ukur. Perusahaan terus berusaha memanfaatkan peluang yang ada untuk memperpanjang durasi kedepannya. Terjaganya inflasi sesuai target Bank Indonesia dan pemerintah, terjaganya defisit anggaran di bawah 3%, terjaganya penerbitan obligasi, kemungkinan akan mulainya penurunan tingkat suku bunga di tahun ini, terjaganya kestabilan nilai Rupiah, sehingga kemungkinan pelaku pasar asing akan melanjutkan masuk ke pasar obligasi Indonesia, adalah outlook Allianz Indonesia di tahun 2024.

”Namun, kami tetap memperhatikan risiko-risiko seperti meningkatnya tensi geopolitik, melebarnya defisit anggaran, penurunan pertumbuhan ekonomi global, dan meningkatnya harga minyak dunia,” jelas Made.

“Dengan melihat kondisi ini perlu dipertimbangkan untuk melakukan tinjau ulang kembali secara berkala tujuan, jangka waktu, dan tetap pastikan untuk memilih instrumen investasi sesuai dengan profil risiko.” tutup Made.

Raih Penghargaan atas Kinerja Jangka Panjang Fund Unit Link

Allianz Life Indonesia meraih tujuh penghargaan Unit Link Terbaik 2024 dari Investortrust dan Infovesta, untuk Smartwealth Equity IndoGlobal Fund Kategori Saham IDR Konvensional periode 5 dan 7 tahun, Smartlink Dollar Managed Fund Kategori Pendapatan Tetap USD Konvensional periode 5 dan 7 tahun, Smartwealth Dollar Asia Pacific Fund Kategori Saham USD Konvensional periode 5 tahun, Smartwealth Dollar Multi Asset Fund Kategori Campuran USD Konvensional periode 5 tahun, dan Smartwealth Dollar US Bond Fund Kategori Pendapatan Tetap USD Konvensional periode 3 tahun.

Foto award

Allianz Life Indonesia juga menerima tiga penghargaan Unit Link Award 2024 dari Majalah Media Asuransi untuk Smartwealth Dollar US Bond Fund (peringkat 2 kelompok Unitlink Pendapatan Tetap Dolar AS), Smartlink Dollar Managed Fund (peringkat 8 kelompok Unitlink Pendapatan Tetap Dolar AS), dan Smartlink Dollar Managed Class B Fund (peringkat 13 kelompok Unitlink Pendapatan Tetap Dolar AS). Penghargaan-penghargaan ini diberikan untuk kinerja yang baik dengan hasil imbal balik optimal dan karakteristik risiko yang stabil.

Untuk mengakses Laporan Kinerja Dana Investasi Allianz serta informasi perkembangan fund unit link tahun 2023 di website Allianz Indonesia, silakan klik tautan ini

award media asuransi

Tentang Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Pada tahun 1989, Allianz mendirikan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, perusahaan asuransi umum. Kemudian, Allianz memasuki bisnis asuransi jiwa, kesehatan dan dana pensiun dengan mendirikan PT Asuransi Allianz Life Indonesia di tahun 1996. Di tahun 2006, Allianz Utama dan Allianz Life memulai bisnis asuransi syariah.

Kini Allianz Indonesia didukung oleh lebih dari 1.300 karyawan dan lebih dari 34.000 tenaga pemasar dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya. Saat ini, Allianz menjadi salah satu asuransi terkemuka di Indonesia yang dipercaya untuk melindungi lebih dari 8,3 juta tertanggung.

Tentang Allianz di Asia
Asia adalah salah satu wilayah pertumbuhan inti untuk Allianz, yang ditandai dengan keragaman budaya, bahasa dan adat istiadat. Allianz telah hadir di Asia sejak 1910, menyediakan asuransi kebakaran dan maritim di kota-kota pesisir Tiongkok. Saat ini, Allianz aktif di 16 pasar di wilayah tersebut, menawarkan beragam asuransi dengan bisnis inti pada asuransi kerugian, asuransi jiwa, perlindungan dan solusi kesehatan, dan manajemen aset. Dengan lebih dari 36.000 staf, Allianz melayani kebutuhan lebih dari 21 juta nasabah di wilayah ini melalui berbagai saluran distribusi dan platform digital.

Tentang Grup Allianz
Allianz Group adalah perusahaan asuransi dan manejemen aset terkemuka di dunia dengan 100 juta nasabah individu dan perusahaan di lebih dari 70 negara. Nasabah Allianz mendapatkan manfaat dari berbagai layanan asuransi individu dan kumpulan, mulai dari asuransi properti, jiwa dan kesehatan, sampai layanan bantuan asuransi kredit dan asuransi bisnis secara global. Allianz adalah salah satu investor terbesar di dunia, dengan dana kelolaan nasabah asuransi lebih dari 790 miliar Euro. Sementara manajer aset kami, PIMCO dan Allianz Global Investors mengelola aset tambahan sebesar 1,7 triliun Euro milik pihak ketiga. Berkat integrasi sistematik ekologis dan kriteria sosial pada proses bisnis dan keputusan investasi, Allianz memegang posisi terdepan untuk perusahaan asuransi dalam Dow Jones Sustainable Index. Pada tahun 2020, Allianz Group memiliki lebih dari 150.000 karyawan dan meraih total pendapatan 140 miliar Euro serta laba operasional sebesar 10,8 miliar Euro.