Peduli dengan Pendidikan dan Perundungan di Kalangan Remaja, Allianz Indonesia Nobatkan 3 Pemenang Kompetisi Lawan Bullying dengan Komedi, Jadi Duta Anti Bullying

 

Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli bekerja sama dengan EDU Foundation menyelenggarakan Malam Final Kompetisi Online Lawan Bullying dengan Komedi, secara virtual, yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya remaja, terkait bullying dengan cara yang menyenangkan, serta meminimalisir perilaku bullying yang marak terjadi di kalangan remaja.


9 Oktober 2020 | Allianz Indonesia

Jakarta, 9 Oktober 2020 – Setelah sukses menggelar workshop virtual sebagai pembukaan dari Kompetisi Lawan Bullying dengan Komedi, pada 3 Oktober 2020 Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli bekerja sama dengan EDU Foundation menyelenggarakan Malam Final Kompetisi Online Lawan Bullying dengan Komedi, secara virtual, yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya remaja, terkait bullying dengan cara yang menyenangkan, serta meminimalisir perilaku bullying yang marak terjadi di kalangan remaja.

“Allianz Indonesia, melalui Yayasan Allianz Peduli, akan terus berkomitmen untuk menjalankan berbagai program CSR sesuai dengan empat pilarnya, yaitu pendidikan, pemberdayaan ekonomi. kesehatan serta lingkungan dan bencana alam, sehingga dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas. Kompetisi ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap pendidikan di Indonesia, yang menurut riset Programme for International Students Assessment (PISA) tahun 2018, Indonesia menempati posisi ke-5 dari 78 negara dengan murid terbanyak yang mengalami perundungan,” kata Ni Made Daryanti, Ketua Yayasan Allianz Peduli.

Dua bulan sebelum malam final diselenggarakan, ratusan peserta yang mendaftar mengikuti proses seleksi sehingga terpilih 12 peserta terbaik yang telah melalui pembekalan psikoedukasi dan pelatihan stand-up comedy. Pembekalan psikoedukasi memiliki penekanan dalam penerapan komunikasi asertif sebagai salah satu upaya untuk mengungkapkan pendapat dengan cara yang tepat bagi siswa yang pernah terlibat dalam perilaku bullying. Kegiatan yang dipandu langsung oleh tim EDU Foundation ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran peserta terkait pentingnya menerapkan gaya komunikasi asertif, seperti menulis, dalam kegiatan sehari-hari, khususnya untuk menghadapi bullying.

“Metode ini terbukti ampuh dalam menurunkan tingkat depresi pada korban dan menurunkan tingkat agresi pada pelaku, sehingga dapat menyasar dan digunakan oleh kedua belah pihak. Metode menulis asertif dibuat sedemikian rupa sehingga lebih menarik karena dituangkan dalam materi stand-up comedy. Pada prosesnya peserta lebih semangat dan senang menulis. Melalui komedi, harapannya kampanye bullying ini lebih menyenangkan dan tidak terkesan menggurui,” kata Zaky Zakaria, Executive Director EDU Foundation.

Sedangkan untuk pelatihan stand-up comedy, para peserta dilatih langsung oleh para komika ternama Indonesia, di antaranya Mo Sidik, Ghilbas, dan David Nurbianto. Dalam pelatihan ini seluruh mentor membuka pertemuan pertama mentoring dengan sesi perkenalan guna mengenal latar belakang setiap mentee agar keresahan yang mereka miliki murni memang keresahan yang dialami.  Penerimaan diri, berdamai dengan keadaan, masa lalu, dan lain sebagainya menjadi hal yang ditekankan sebelum menyusun naskah stand-up comedy

“Pada dasarnya stand-up comedy berawal dari keresahan yang dimiliki oleh komika itu sendiri, sehingga materi-materi stand-up comedy cenderung tidak berdasar pada  cerita yang lucu malah mungkin cenderung menyedihkan, tapi saat komika sudah berdamai dengan diri lalu dapat menyampaikan dan menuangkan keresahan yang dimiliki dalam materi stand-up comedy yang menarik, itu berarti komika sudah mampu menguasai diri akan keresahan tersebut. Sehingga saat malam final, ia dapat menyampaikan seluruh keresahan yang ia miliki dalam penampilan stand-up comedy nya dengan penuh keyakinan, kepercayaan diri, dan tetunya sangat menarik,” kata Mo Sidik.

Hal-hal inilah yang akhirnya membuat Sisti Malika Ruslan pelajar 17 tahun, yang berasal dari Pinrang, Sulawesi Selatan keluar sebagai pemenang Kompetisi Lawan Bullying dengan Komedi, “Terlibat dalam kegiatan ini saya merasa dapat banyak sekali pengalaman luar biasa yang mampu membuat kepercayaan diri saya semakin luas karena bisa berbicara di depan orang yang tidak dikenal. Bisa menghibur mereka itu keren banget sih. Namun yang terpenting, dalam memerangi bullying ternyata kita perlu melihat dari sisi yang berbeda untuk sadar bahwa omongan bully tuh gak ngaruh untuk mematahkan semangat dan terus maju,"

Dari 12 peserta yang maju ke babak final, Sisti Malika Ruslan, 17 tahun, Pinrang – Sulawesi Selatan keluar sebagai Juara 1, Pusaka Alang Bumi, 18 tahun, Magelang – Jawa Tengah meraih Juara 2, Indri Meylani, 17 tahun, Cimahi – Jawa Barat mendapat Juara 3, serta Mario Avellino Darma Utama, 18 tahun, DKI Jakarta meraih Juara Favorit.

“Saya sangat bangga akan usaha dan progress yang ditelah dicapai oleh para peserta. Kami berharap, kegiatan ini akan terus memberikan manfaat, bukan hanya bagi peserta, tetapi bagi seluruh pelajar dan orang tua. Karena meminimalisir perilaku bullying, khususnya di kalangan remaja adalah tanggung jawab kita semua.” tutup Ni Made Daryanti.

  1.