Setor Sampah Challenge! Make You Love Earth More

Melalui pilar lingkungan dan penanggulangan bencana, kami ingin menumbuhkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam menangani permasalahan lingkungan. Misi kedua berpusat pada peningkatan kemampuan tanggap bencana

Taukah kalian 5 negara penyumbang sampah plastik di laut? Indonesia merupakan negara peringkat ke 2 di dunia menurut grup penelitian Jambeck dalam jurnal Plastik Waste Inputs Form Land Into The Ocean. Hal ini bukan merupakan pencapaian yang membanggakan sebab Indonesia turut menyumbang 187,2 juta ton sampah plastik di laut. Selain Indonesia 4 negara lainnya adalah China, Filipina, Vietnam, dan Sri Lanka.

Sampah plastik butuh waktu ratusan tahun untuk dapat terurai dengan baik. Pada saat proses penhancuran sampah dilaut hal tersebut membuat sampah menjadi partikel-partikel kecil sehingga tanpa sengaja terkonsumsi oleh biota laut, dan membuat mati nya hewan-hewan laut. Menurut United Nation Convention On Biological Diversity pada tahun 2016, sampah dilautan sudah membahayakan lebih dari 800 spesies biota laut dan 40% diantaranya adalah mamalia.

Kita patut turut prihatin akan fakta tersebut. Bayangkan bagaiamana kondisi laut beserta biotanya apabila sampah plastik trus bertambah setiap tahunnya. Lalu langkah apa yang dapat kita lakukan?.

Kita bisa memulai dengan memisahkan sampah organic dan non-organik secara mandiri. Yayasan Allianz Peduli melalui CSR Allianz sudah pernah memberikan edukasi mengenai pengolahan sampah organik. Sampah non-organik dapat di daur ulang dengan prinsip :

  1. Reduce
  2. Reuse
  3. Recycle

Atau dapat juga di setor ke bank sampah atau mitra Allianz yaitu Rekosistem. Dalam memperingati hari lingkungan hidup sedunia CSR Allianz melakukan Setor Sampah Challenged untuk seluruh karyawan Allianz. Sebanyak 231 karyawan Allianz sudah ikut serta dalam kegiatan Setor Sampah Challenged dan berhasil mengumpulkam sebanyak 200.41 Kg dengan total sampah plastik sebanyak 62.7 Kg dan 137.71 Kg sampah non plastik