Takjil vs Makan Berat,
Mana Menu Buka Puasa yang Lebih Sehat?

11 Maret 2024 | Allianz Indonesia
Makan takjil dulu atau langsung makan makanan berat, ya? Sebenarnya, mana menu buka puasa yang lebih baik di antara keduanya? Simak jawabannya, berikut ini.
Selama bulan Ramadan, umat Islam menjalankan ibadah puasa dari fajar hingga terbenamnya matahari. Setelah menahan lapar dan haus selama berjam-jam, tibalah saat yang ditunggu-tunggu untuk berbuka puasa. Momen ini pun sering diwarnai dengan berbagai hidangan lezat sesuai dengan kesukaannya masing-masing. Di Indonesia sendiri, ada dua 'kubu' saat menyantap menu berbuka puasa: tim pertama adalah yang memilih takjil dulu, dan satunya lagi adalah yang langsung menyantap makanan berat. Namun sebenarnya, manakah yang lebih baik, ya?
Ternyata, cara yang lebih baik untuk berbuka puasa adalah dengan memakan takjil. Kamu bisa berbuka puasa dengan kurma, puding, atau kolak sebagai 'pemanasan' untuk lambungmu. Ini penting lho, karena langsung menyantap nasi atau makanan berat lainnya berpotensi menyebabkan asam lambung naik dan mengganggu sistem pencernaanmu. Rasulullah SAW pun memberi contoh untuk berbuka puasa dengan kurma dan air.
 
Walaupun tidak ada larangan untuk langsung makan makanan berat seperti nasi, penting sekali untuk memerhatikan porsi yang akan kamu makan. Ingat, sistem pencernaanmu yang beristirahat selama hampir 14 jam tentunya membutuhkan adaptasi. Dilansir dari Halodoc, mengonsumsi makanan berat secara langsung saat berbuka puasa bisa membuat sistem pencernaan bekerja lebih keras, sehingga memicu kenaikan kadar gula darah serta membuat kamu lebih cepat lelah dan mengantuk.
 
Lantas, menu buka puasa seperti apa yang baik untuk kesehatanmu? Kamu bisa coba beberapa tips berikut ini:
 
1. Memilih Menu Buka Puasa yang Baik dengan Takjil Sehat
Makanan takjil buka puasa biasanya identik dengan makanan manis. Walaupun boleh-boleh saja, tapi coba bayangkan, ada berapa banyak gula yang kamu konsumsi dalam sebulan selama berpuasa di bulan Ramadan? Nah, untuk itu mulailah beralih ke takjil sehat seperti kurma, buah-buahan segar tanpa tambahan pemanis buatan, puding rendah gula, atau kolak tanpa santan. Selain memenuhi kebutuhan energimu, menu takjil tersebut juga bisa memenuhi asupan vitamin, serat, dan mineral yang dibutuhkan tubuhmu setelah seharian berpuasa.
 
2. Memenuhi Kebutuhan Cairan Tubuh
Dilansir dari Hello Sehat, sebuah studi dalam Journal of Sports Sciences menyebutkan bahwa kamu bisa kehilangan cairan hingga 1% dari bobot tubuhmu selama berpuasa. Untuk menghindari dehidrasi, minumlah delapan gelas sehari dengan rumus 2-4-2 atau dua gelas saat berbuka puasa, empat gelas saat malam hari, dan dua gelas saat sahur. Kamu juga bisa memenuhi kebutuhan cairan tubuhmu dengan menambah asupan yang berasal dari dari buah-buahan yang tinggi kandungan airnya.
 
3. Menghindari Menu Buka Puasa Berupa Makanan Pedas dan Berlemak
Mengonsumsi makanan pedas saat perut kosong dapat menyebabkan gangguan pencernaan, bahkan berpotensi memicu diare. Senyawa capsaicin dalam cabai dapat mengiritasi dinding lambung, apalagi saat perut kosong.
 
Selain itu, hindari makanan yang digoreng deep-fry, tinggi lemak, serta yang mengandung banyak garam dan gula tambahan. Makanan berlemak bisa membuat kamu lebih cepat lapar dan menyebabkan kenaikan berat badan.
 
 
Memilih menu buka puasa yang baik tidak hanya tentang apa yang kamu makan, tetapi juga kapan dan bagaimana kamu mengonsumsinya. Mulailah dengan takjil ringan dan sehat, lalu berikan jeda sesaat selama 20 hingga 30 menit, baru lanjutkan dengan makanan berat. Dengan cara ini, kamu tidak hanya menjaga kesehatanmu selama bulan puasa Ramadan, tapi juga menikmati menu berbuka puasa dengan perasaan yang lebih nyaman. Selamat menunaikan ibadah puasa. 
Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023