Kenali 5 Jenis Penyakit Hepatitis dan Cari Tahu Cara Pencegahannya Yuk!

22 Agustus 2019 | Allianz Indonesia
Sejauh apa kamu mengetahui penyakit hepatitis? Bagaimana cara mengenalinya sekaligus juga melakukan pencegahannya?

Sejak 2011, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama dengan seluruh lapisan pemerintah, rekanan, dan masyarakat dunia, telah menyelenggarakan kampanye Hari Hepatitis Dunia. Kampanye ini juga merupakan salah satu dari sembilan kampanye kesehatan tahunan andalan WHO untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang virus hepatitis.

Kalau kamu sendiri, sampai saat ini, seberapa jauh informasi yang kamu ketahui mengenai penyakit hepatitisHmmm... sudah banyak atau belum tahu sama sekali? Tenang, yuk kita cari tahu berbagai informasi lengkapnya bersama!

Sudah pasti tahu dong, pernyataan “lebih baik mencegah daripada mengobati” selalu relevan demi mendapatkan kehidupan yang sehat. Tapi, sebelum mencegah kita harus mengenali dahulu apa itu penyakit hepatitis dan berbagai jenisnya.

 

Baca juga: Susun Perencanaan Keuanganmu dengan 6 Aspek Ini

 

Lima Jenis Penyakit Hepatitis

Hingga kini, terdapat lima jenis penyakit hepatitis, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Dengan perbedaan tersebut, tentu saja masing-masing penyakit hepatitis ini memiliki jalur penyebaran dan penularan yang berbeda-beda.

Perhatikan satu persatu ya!

1. Hepatitis A

Jenis penyakit hepatitis A adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV) yang dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat. Virus hepatitis A (HAV) ini sendiri ditularkan melalui konsumsi makanan dan air yang terkontaminasi atau melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

Risiko infeksi hepatitis A dikaitkan dengan kurangnya air bersih, sanitasi, dan kebersihan yang kurang terjaga seperti kondisi tangan kotor. Cara paling efektif untuk memerangi penyakit ini adalah memastikan pasokan air yang aman, keamanan makanan, sanitasi yang lebih baik, dan menerapkan kebiasaan mencuci tangan. 

2. Hepatitis B

Virus ini paling umum ditularkan dari ibu ke anak selama kelahiran dan persalinan, serta melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya. Hepatitis B adalah infeksi hati yang berpotensi mengancam jiwa yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV).

Selain jalur penyebaran dan penularan di atas, hepatitis B juga ditularkan melalui cedera jarum suntik, tato, tindik, dan kontak langsung terhadap darah dan cairan tubuh dengan penderita, seperti air liur dan cairan menstruasi, hingga sperma.

 

Baca juga: Nyaman dengan Asuransi Kesehatan

 

3. Hepatitis C

Berlanjut pada penyakit hepatitis C, jenis ini adalah penyebab utama kanker hati. Virus hepatitis C adalah virus yang ditularkan melalui darah yang umumnya terinfeksi melalui paparan sejumlah kecil darah. Risiko ini bisa terjadi melalui penggunaan narkoba dengan jarum suntik, praktik injeksi yang tidak aman, perawatan kesehatan yang tidak aman, transfusi darah yang tidak terjaga keamanannya, hingga praktik seksual yang tidak aman.

4. Hepatitis D

Pada nomor dua, kita sudah bahas hepatitis B. Nah, virus hepatitis D (HDV) adalah virus yang membutuhkan virus hepatitis B (HBV) untuk replikasinya. Jadi, infeksi HDV hanya terjadi secara bersamaan atau sebagai super-infeksi dengan HBV. Singkatnya, pembawa HBV kronis berisiko terinfeksi HDV.

Virus ini paling umum ditularkan dari ibu ke anak selama kelahiran dan persalinan, serta melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya.

Selain itu, risiko juga lebih tinggi pada orang yang kebal terhadap HBV, penggunaan narkoba suntikan, orang yang melakukan aktivitas seksual yang tidak aman, juga risiko terhadap wisatawan yang pergi ke negara dengan prevalensi HDV tinggi.

5. Hepatitis E

Jenis terakhir ini yaitu hepatitis E adalah penyakit hati yang disebabkan oleh infeksi virus yang dikenal sebagai virus hepatitis E (HEV). Kebanyakan kasus yang terjadi, virus ini ditularkan melalui air yang terkontaminasi pada daerah-daerah miskin sumber dayanya yang biasanya kondisi airnya sudah terkontaminasi atau persediaan air minum yang aman sangat minim.

Penyakit hepatitis E ini juga bisa berasal dari hewan, biasanya melalui konsumsi daging hewan yang kurang matang.

Sampai sini, kita sudah paham kelima jenis penyakit hepatitis yang ada. Jadi, dari semua jalur penyebaran dan penularan masing-masing jenisnya, kita bisa mulai melakukan pencegahan penyakit hepatitis. Bagaimana sih caranya?

Ingin Beli Asuransi Kesehatan, Kenali Beberapa Metode Pembayaran pada Asuransi Kesehatan

Cara Mencegah Penyakit Hepatitis:

Lakukan vaksinasi. 

Mendapatkan vaksinasi ini jadi salah satu langkah komprehensif untuk pencegahan dan pengendalian virus hepatitis. Kamu bisa cek rumah sakit terdekat darimu untuk mendapatkan pelayanan ini ya.

Biasakan untuk mencuci tangan. 

Tadi sudah tahu kan kalau kondisi tangan yang kotor bisa menjadi risiko kamu terinfeksi. Jadi mencegah penyakit hepatitis bisa dilakukan dengan rajin mencuci tangan. Pasalnya, cuci tangan mampu membunuh virus penyakit, termasuk hepatitis. Selalu gunakan air mengalir dengan sabun saat mencuci tangan. Selain itu, gunakan juga hand sanitizer dengan kandungan alkohol agar virus mati.

Bersihkan bahan makanan secara menyeluruh.

Setiap kali memasak untuk orang-orang di rumah, biasakan untuk cuci seluruh bahan makanan hingga bersih. Selain itu, hindari juga mengonsumsi makanan mentah, terlebih jika tidak yakin sumbernya.

Hati-hati dengan penggunaan jarum.

Nah, risiko satu ini juga bisa berdampak banyak untuk kamu. Selalu cek penggunaan jarum saat kamu ingin tranfusi darah, atau kegiatan yang lain. Oh, tentu saja jauhi narkoba ya!

Tahu kapan untuk berbagi dan apa yang bisa dibagi.

Sampai saat ini mungkin kamu masih sering berbagi barang-barang pribadi dengan orang-orang terdekat. Sayangnya, ini bukan kebiasaan yang baik. 

Ada beberapa barang pribadi yang tidak boleh digunakan secara bersamaan, seperti sikat gigi, lipstik, alat pencukur, pemotong kuku, dan masih banyak lagi. Hal ini bisa jadi langkah preventif agar kamu tidak terinfeksi dari bekas darah, air liur, atau risiko lainnya yang menempel pada benda tersebut.

Perhatikan makanan dan minuman.

Asupan harian tentunya harus kamu jaga kebersihannya. Selalu jaga kebersihan lingkungan sekitar. Terlebih dari kebersihan makanan dan minuman juga pemilihan keduanya. 

Mengetahui riwayat keluarga.

Mengapa harus mengetahui riwayat keluarga? Soalnya, kamu juga harus tahu bagaimana cara mencegah sekaligus merawat penderita bila memang salah satu dari anggota keluargamu terinfeksi hepatitis.

Jangan sentuh toilet.

Perlu diingat bahwa hepatitis bisa menular dari feses atau oral. Bila waktunya kamu ingin menggunakan toilet umum pastikan selalu membersihkan dudukan toilet terlebih dahulu. Setelah itu, jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet umum.

Melakukan hubungan seksual yang aman. 

Keamanan itu prioritas untuk sebuah kenyamanan. Jadi sebaiknya, selalu terapkan hubungan seksual yang aman ya bersama pasanganmu.

 

Baca Juga: Bisakah Memiliki Asuransi Kesehatan Setelah Didiagnosa Penyakit?

 

Pembahasan berbagai risiko dan cara mencegah sudah kita pahami. Lalu, bagaimana caranya kamu mencari perlindungan untuk kondisi kesehatanmu bila memang terinfeksi penyakit ini?

Nah, sebelum hal itu terjadi dan kondisi kamu masih sehat dan bugar, tidak salahnya bila kamu mulai memasukkan asuransi kesehatan sebagai prioritas. Dengan perlindungan ini, keuanganmu akan stabil bila membutuhkan biaya perawatan rumah sakit. Tidak mau kan sudah menabung dari kerja kerasmu tiba-tiba habis untuk membayar biaya rumah sakit. 

Bila telah terlambat dan ada orang di sekitarmu yang terinfeksi, kamu masih bisa memberikan perlindungan padanya. Bagaimana caranya? Kamu bisa menanyakan kepada pihak asuransi mengenai sub standard pada polis asuransi. Sub standard dalam polis adalah kondisi di mana perusahaan asuransi dapat menanggung risiko kesehatan, termasuk jenis penyakit yang sudah kita derita, dengan persyaratan nasabah bersedia membayar premi lebih tinggi.

Tak sulit lho mendapatkan perlindungan kesehatan sekarang ini. Pihak asuransi pun tak kalah canggih dan telah mengikuti perkembangan zaman dengan menyediakan teknologi online. Semua bisa kamu dapatkan di mana pun dan kapan pun hanya dengan smartphone. Harganya pun terjangkau dan kamu bisa memilih cara pembayaran yang bisa dilakukan harian. Smart way to protect yourself and family, right?

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023